KECERDASAN BUATAN : ROBOTIC
Selamat Siang, masih bersama
saya, pada kesempatan kali ini saya akan membahas materi dari mata kuliah kecerdasan
buatan pada pertemuan 13. Materi pada
pertemuan 13 kali ini akan membahas mengenai “ROBOTIC”. Materi ini, kita akan membahas tentang :
1.
Robot, Robotic, dan
Robotika.
2.
Tipe Robot.
3.
Klasifikasi Robot.
4.
Robotika di
Indonesia.
5.
Jenis – jenis robot
yang dikembangkan di Indonesia untuk melawan pandemic Covid-19.
Mari kita langsung saja
masuk ke pembahasan.
1.
Robot, Robotic, dan Robotika.
a. Robot.
Istilah
ini pertama kali diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris oleh penulis dan
dramawan asal Chechnya, Karel Capek (1890-1938), yang memiliki arti pekerja
dalam aksi panggungnya yang berjudul R.U.R (Rossum’s Universal Robots) pada
tahun 1921, dan novel fantasy a.l : War with the Newts.
Robot
adalah seperangkat alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik, baik dengan
pengawasan dan control manusia, maupun menggunakan program yang telah
didefinisikan terlebih dahulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berawal Bahasa
Ceko “robota” yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau
bosan. Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan
yang berulang-ulang dan kotor.
Biasanya
kebanyakan robot industry digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot
lainnya termasuk untuk pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air, dan
luar angkasa, pertambangan, pekerjaan “cari dan tolong(search and rescue)”, dan
untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen
di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu dan
pemotong rumput.
b. Robotic.
Ilmu yang
mematerikan kecerdasan/intelegensia terhadap energi, artinya pengendalian
secara cerdas terhadap gerakan yang terkoordinasi secara nyata. Istilah ini
diperkenalkan oleh Isaac Asimov untuk pertama kalinya dalam cerita pendeknya
yang berjudul Runaround yang terbit tahun 1942.
c. Robotika.
Robotika
adalah perpaduan berbagai disiplin ilmu, khususnya mekanik, elektronik dan
komputer. Perpaduan mekanik dan elektronik, bisa tercipta robot-robot sederhana
yang memiliki banyak manfaat, baik manfaat hiburan atau yang lebih serius untuk
membantu berbagai bidang misalnya bidang industri. Sedangkan mekatronika
(mekanik dan elektronika) ditambah unsur komputer (khususnya pemrograman)
sebagai otak buatan, terciptalah robot yang cerdas, dengan berbagai bentuk dan
manfaatnya. Bidang ilmu inilah yang mempelajari bagaimana merancang robot yang
berguna bagi industri dan mampu membantu manusia, bahkan yang nantinya bisa
menggantikan fungsi manusia. Robot mampu melakukan beberapa task dengan
berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Untuk melakukan hal tersebut, robot
dilengkapi dengan actuator seperti lengan, roda, kaki, dll. Kemudian, robot
juga diperlengkapi dengan sensor, yang memampukan mereka untuk menerima dan
bereaksi terhadap lingkungan mereka.
2.
Tipe Robot.
a.
Robot
Industri
Merupakan
suatu alat atau mesin otomatis terkendali, reprogrammable, manipulator
serbaguna terprogram dalam sumbu tiga atau lebih. Bidang robotika dapat lebih
praktis didefinisikan sebagai studi, desain dan penggunaan system robot untuk
manufaktur. Khas aplikasi robot meliputi pengelasan, pengecetan, perakitan,
memilih dan tempat (seperti kemasan, palletizing dan SMT), inspeksi produk, dan
pengujian, semua dilakukan dengan daya tahan tinggi, kecepatan, dan ketepatan.
b.
Robot
Autonomous / Personal
Adalah
sebuah robot yang menampilkan perilaku atau tugas dengan tingkat otonom yang
tinggi, terutama dalam bidang-bidang seperti penerbangan angkasa, tugas rumah
tangga, pengolahan air buangan dan pengiriman barang dan jasa.
3.
Klasifikasi Robot.
Robot Ashimo Honda
AIBO
(Artificial Intelligence Robot)
PENGEMBANGAN AIBO
EVOLUSI FEATURES AIBO
VARIAN AIBO 2005 ERS-7M2 dan ERS-7M3
ASHIMO (Advanced Step in Innovative Mobility)
QRIO
QRIO : Communication Technology
QRIO : Communication Technology
4.
Robotika di Indonesia.
Tren penggunaan teknologi robot di Indonesia pada
industri mengalami kenaikan, dengan mayoritas bidang industri makanan dan
minuman. Hal itu diungkapkan salah satu pejabat perusahaan robotika di
Indonesia. Indonesia, memiliki potensi yang bagus untuk bidang robotika, dan
industri terbesar yang menerapkan teknologi robot adalah industri makanan dan
minuman. Hal ini berbeda dengan di negara lain, dimana industri otomotif dan
elektronika justru menjadi pengguna terbesar teknologi ini.
Namun demikian, total penyerapan teknologi robotika di Indonesia masih jauh dibanding negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand. Di Vietnam, tingkat penyerapan robot sudah mencapai 3.000 unit per tahun, sementara Thailand mencapai 4.000 unit robot per tahun. Apalagi jika dibanding dengan Korea, Singapura, Jerman, Amerika dan Tiongkok yang penyerapannya jauh lebih besar,
Robot
ITS-Surabaya
Robot
UMM
5.
Jenis – jenis robot yang
dikembangkan di Indonesia untuk melawan pandemic Covid-19.
a. Amy dan Temi
Rumah
Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) Jakarta menjadi salah satu pelopor rumah sakit yang
mau membuka diri untuk pemanfaatan tenaga robotik untuk mengatasi keterbatasan
tenaga medis yang tersedia. Ada dua jenis robot yang dipergunakan, yang masing
- masing diberi nama Amy dan Temi. Dalam rilis yang dipublikasikan pada
pertengahan bulan ini, robot Amy disebut bakal ditugaskan untuk mengantarkan
makanan, obat dan segala kelengkapan untuk pasien hingga ke ruangan isolasinya.
Sementara Temi lebih disiagakan sebagai media controlling sekaligus media
komunikasi antara pasien dengan perawat atau tim medis yang sedang bertugas.
b.
Violeta
Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berkolaborasi dengan Universitas
Airlangga (Unair) Surabaya membuat robot yang diberi nama Violeta, yang diambil
dari akronim Ultraviolet ITS-Airlangga. Sesuai namanya, robot ini bertugas
melakukan sterilisasi ruangan yang akan dan telah digunakan dalam proses
penanganan COVID-19. Karena proses sterilisasi dilakukan menggunakan sinar
ultraviolet yang tentunya sangat berbahaya bila dilakukan oleh tenaga manusia
secara langsung, maka dari sanalah ide penciptaan Violeta muncul. Robot ini
digunakan di Rumah Sakit Umum Airlangga (RSUA), Surabaya.
c.
Raisa
Duet ITS-Unair
tak hanya sukses menghasilkan Violeta. Masih ada lagi robot yang tugasnya
seperti Si Amy di RSPJ Jakarta, yaitu menjadi ‘asisten’ bagi tenaga medis yang
akan mengirimkan segala kebutuhan seperti pasokan obat, makanan, pakaian dan
berbagai kebutuhan pasien lainnya. Sesuai fungsinya, robot ini diberi nama
Robot Medical Assistant ITS-Airlangga (RAISA). Dengan memanfaatkan keberadaan
Raisa, proses distribusi barang kebutuhan tidak lagi membutuhkan kontak
langsung antara pasien dan tenaga medis, sehingga tenaga medis yang tersedia
lebih bisa berkonsentrasi pada tindakan-tindakan medis yang lebih mendesak.
d.
Robot
Ventilator
Masih dari hasil
kerja ITS-Unair, duo perguruan tinggi negeri di Surabaya ini juga berusaha
mencari solusi dari kebutuhan pasien COVID-19 yang mengalami gangguan sistem
pernafasan dan membutuhkan alat bantu ventilator. Pasalnya tak hanya mahal,
ketersediaan alat bantu tersebut juga sangat terbatas, sehingga membuat ITS-Unair
terdorong untuk menciptakan robot ventilator. Dengan berbentuk robot, maka
pemasangan alat ventilator terhadap pasien tidak perlu dilakukan oleh petugas
medis secara langsung, sehingga bisa meminimalisasi kontak fisik yang berisiko
terjadinya penularan virus dari pasien ke petugas media.
e.
AUMR
Telkom University
(Tel-U) tak mau ketinggalan untuk mengambil peran dengan menciptakan Autonomous
UVC Mobile Robot (AUMR) yang digunakan untuk melakukan sterilisasi ruang
isolasi pasien COVID-19. Karena berbentuk robot, maka proses sterilisasi dapat
lebih aman dilakukan lantaran tidak melibatkan tenaga manusia secara langsung,
sehingga meminimalisasi kontak fisik yang berpotensi menularkan virus COVID-19.
Rencananya, AUMR akan mulai digunakan di Rumah Sakit (RS) Pindad Bandung dan
Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar